Setiap orangtua pasti bangga punya anak berprestasi. Punya anak berberprofesi sebagai pilot, misalnya. Tak cuma orangtua, keluarganya pun ik...
Setiap orangtua pasti bangga punya anak berprestasi. Punya anak berberprofesi sebagai pilot, misalnya. Tak cuma orangtua, keluarganya pun ikut bangga.
Kalau Anda pernah menonton film “Catch Me if You Can” yang dibintangi Leonardo Di Caprio, pasti Anda bisa mersakan bagaimana pandangan positif warga Amerika Serikat kepada seorang pilot di era 60-an. Pun, sampai sekarang. Tak cuma Amereka Serikat, penghormatan yang tinggi kepada pilot juga dirasakan di Indonesia.
Meski mayoritas yang menggeluti profesi itu adalah kaum pria, tapi bukan berarti menutup kesempatan bagi kaum wanita untuk menjadi seorang pilot. Buktinya, ada juga beberapa pilot wanita. Salah satunya adalah Ida Fiqriah.
Bahkan, prestasi membangkan berhasil ia raih. Setelah 18 tahun bergabung di Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia, perempuan lulusan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPP) itu kini dipercaya menjadi kapten pilot.
Bagi pilot pria, jabatan kapten pilot mungkin lebih mudah diraih. Tapi, tidak bagi wanita. Selain karena jumlah pilot wanita yang tak banyak, juga karena faktor ketatnya persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang kapten pilot.
Asal tahu saja, hingga tahun 2009, Ida adalah satu-satunya pilot wanita di perusahaan maskapai penerbangan bergengsi dan terbesar di Indonesia itu. Tak tanggung-tanggung, sebagai kapten pilot di Garuda Indonesia, kini dia dipercaya menerbangkan pesawat komersil berkapasitas 300 penumpang. Yaitu, Boeing 737-800NG PK-GFA. Membanggakan ya…